video

Jumat, 27 Juli 2012

BIOGRAFI DEBU


Debu adalah kelompok  pemusik muslim Sufi yang anggotanya berasal dari berbagai negara. Pertama kali tampil pada tahun 2001 dan sekarang berbasis di Indonesia. Kelompok musik Debu saat ini beranggotakan 12 orang, masing-masing 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Sebagian besar anggota Debu berasal dari Amerika Serikat, tetapi ada juga anggota yang berasal dari Swedia, Inggris, dan terakhir, bergabung juga anggota dari Indonesia. Musik yang dimainkan Debu kaya nuansa dengan dentaman rebana pada paduan alunan irama ala Timur Tengah, country, bahkan jazz dan world music. Berbagai alat musik dari berbagai negara turut melengkapi keragaman musik mereka, seperti santur dari Iran, tambura dari Turki, gendok-gendok dari Sulawesi Selatan digabungkan dengan harmonis bersama harpa, biola, bass dan berbagai jenis perkusi. Sedangkan lirik-lirik lagunya sufistik, mistis, lahir dari kalbu yang mabuk cinta dan kerinduan pada Allah SWT.
Kelompok musik ini lahir di Amerika Serikat di bawah bimbingan Syekh Fattaah, pendiri Debu sekaligus guru tasawwuf mereka. Saat di Amerika Serikat, nama kelompok musik mereka adalah Dust on the Road atau Debu di Jalanan. Personel Dust on the Road adalah orang tua sebagian besar personel Debu yang sekarang. Mereka hijrah ke Indonesia pada tahun 1999. Setelah di Indonesia mereka mengubah nama mereka menjadi Debu dengan perubahan formasi. Beberapa personel terdahulu adalah pengajar di pesantren milik Universitas Muslim Indonesia di Makassar.
Album pertama Debu adalah Mabuk Cinta (2003) dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Album perdana ini berisi 10 lagu termasuk single pertama, "Cinta Saja". Setahun kemudian mereka merilis album kedua bertajuk Makin Mabuk (2004) dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Album ini berisi 13 lagu, antara lain "Pesta Asyik", "Angin Sepoi-sepoi", "Astagfirullah", "Ayolah Jiwa yang Tenang", "Biduan IstanaNya", "Gerbang Tol", "Mabuk-Mabuk", "Salawat Buat Ahmad", serta "Ucapkanlah Bersama".
Pada tahun 2006, Debu kembali merilis album ketiga bertajuk Nyawa dan Cinta (2006). Tak seperti dua album sebelumnya, album ini hanya berisi lagu dalam bahasa Indonesia saja. Sepuluh lagu dalam album ini yaitu "Agama", "Babun Nikmat", "Dendang Sufi", "Harta Dalam Puing", "Jangan Duduk", "Kami Tak Keluar", "Kemerdekaan", "Tobat Berkali-kali", "Sallallahu Sallallahu", serta lagu "Nyawa dan Cinta". Setahun kemudian Debu kembali merilis album bertajuk Gubahan Pecinta (2007) yang yang berisi 13 lagu dalam bahasa Indonesia, bahasa Turki, bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Cina, dan bahasa Italia. Pada tahun yang sama, Debu juga merilis album yang menjadi album dalam bahasa Turki pertama mereka. Album ini bertajuk Hep Beraber (Ucapkanlah Bersama).

Album

  • Mabuk Cinta (2003)
  • Makin Mabuk (2004)
  • Nyawa dan Cinta (2006)
  • Gubahan Pecinta (2007)
  • Hep Beraber (2007)

http://id.wikipedia.org/wiki/Debu_%28grup_musik%29

BIOGRAFI D'CINNAMONS


Pada bulan September 2004 D'Cinnamons diresmikan dengan beranggotakan hanya 3 orang dengan formasi: Diana Widoera alias Dodo (Lead Vocals & Acoustic Guitar), Cepy Mulyadi alias Cepy (Acoustic Guitar & Backing Vocal), Louise Laura Lalitanaya alias Laura (Acoustic Bass & Backing Vocal). sekarang, karena menikah, Laut pindah ke Jakarta, dan tidak bermain bersama D'Cinnamons lagi. D'Cinnamons, saat merilis Galih dan Ratna, hanya tampil berdua, beserta additional player. sekarang, D'Cinnamons merekrut anggota baru, Nana (Riana Mayasari) yang bermain sebagai bassist.
D'Cinnamons tadinya bernama Irish Coffee band beranggotakan 4 orang. Irish Coffee kerap manggung dari satu kafe ke kafe lain di Bandung. Namun lama kelamaan mereka merasa bosan dan akhirnya mereka memutuskan untuk bubar. Tiga dari mereka, yaitu Dodo, Laut dan Bona membentuk D'Cinnamons. Sejak menjadi D'Cinnamons, mereka mulai membuat lagu dan serius untuk membuat album. Kesempatan pertama datang dari radio Paramuda di Bandung. Radio itu memberi mereka kesempatan untuk punya acara dengan nama band mereka. Acara tersebut adalah “D'Cinnamons Love Acoustic session”. Acara ini mengudara dari Januari hingga Juni 2005. Dari acara tersebut mereka telah mempunyai banyak penggemar.
Akhirnya pada bulan Januari 2007, D'Cinnamons merilis album perdana mereka "Good Morning", yang diproduksi Pops Musik. Sebagai hits single pertamanya mereka menjagokan "LOVING YOU". Suasana musik cozy, santai dan friendly lewat harmonisasi nada yang cantik dengan vokal soulfull serta natural, dapat didengar pada album bertema cinta yang berisikan 10 lagu, dimana 6 diantaranya berbahasa Inggris. Band ini mengakui bahwa dalam bermusik dan mencipta lirik, mereka terinspirasi oleh John Mayer, Alanis Morissette dan Dave Matthews Band.
September 2007 mereka merilis album soundtrack Cintapuccino dengan hits single Selamanya Cinta. Lagu ini mengantarkan mereka meraih piala IMA (Indonesian Movie Award) sebagai soundtrack terfavorit 2008. Pada Februari 2009, D'Cinnamons mengeluarkan cover version hits single Galih Dan Ratna, sebuah lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra, yang menjadi hits 80an yg dipopulerkan oleh Alm. Chrisye. Februari 2010, D'Cinnamons merilis single Damai Tapi Gersang, sebuah cover version lagu hits 1975, dalam rangka ulang tahun ke-40 label mereka, Aquarius Musikindo.

Diskografi


http://id.wikipedia.org

BIOGRAFI D'BAGINDAS


D'Bagindas adalah sebuah band Indonesia yang beranggotakan Dian Purnama atau Tile, Dandy, Michael Christian atau Mike, dan Beny Rianto atau Bian.
Band ini diawali dari ide Tile yang telah mendengar lagu ciptaan Mike yang dianggapnya brilian. Oleh karena ini, keduanya mengajak Dandy untuk membentuk band baru, meski harus beralih dari band beraliran metal ke pop melayu.
Mike, yang mencipta lagu sekaligus menyanyi merasa menyerah dan mencoba mencari vokalis untuk band mereka. Dari sini, mereka menemukan Bian, pria asal MALANG, yang didaulat sebagai vokalis dengan karakter vokal dangdut.
Untuk album pertama mereka, D'Bagindas menyiapkan 12 lagu, dengan lagu Apa Yang Terjadi yang diambil sebagai single pertama. Band ini mengusung dan menggabungkan beberapa aliran yaitu dangdut, keroncong, blues, dan country.
Video klip untuk single pertama mereka disutradarai oleh Abimael Gandy dengan setting rumah susun Tanah Abang.
Setelah sukses dengan single pertama, mereka pun merilis single kedua bertajuk Cinta. Dengan menonjolkan musik yang lebih slow, pengulangan beberapa kata, dan pengejaan, lagu ini pun laris diterima pasar.
Beberapa lagu lain seperti Tak Seindah Malam Kemarin dan Kangen juga berasal dari ide dan pengalaman Mike, dan dihadirkan dengan aransemen simple dan bernapaskan Melayu kental.
Nama D Bagindas sendiri ditemukan dan akhirnya dipakai secara tidak sengaja. Pada awalnya, band ini bernama Violin. Nama D Bagindas didapat dari salah seorang teman yang mengubah folder lagu rekaman mereka dalam komputer dengan nama yang berarti raja ini

Album

  • C.I.N.T.A(2010)
  • YANG NO. 1 (2011)
  • KAU YANG AKU CINTA (2012)

Singel

  • Apa Yang Terjadi? (2010)
  • C.I.N.T.A (2010)
  • Empat Mata (2010)
  • Tak Seindah Malam Kemarin (2011)
  • Ay (2011)
  • Marhaban Ya Ramadhan (2011)
  • Maafkan (2011)
  • Suka Sama Kamu (2011)

http://id.wikipedia.org

BIOGRAFI KOTAK BAND



Berawal dari kontes Dream Band yang digelar tahun 2004 lalu, terbentuklah sebuah band bernama Kotak yang terdiri dari para personil yang telah diseleksi sebelumnya yaitu Cella (gitar), Ices (bass), Pare (vocal) dan Posan (drum).
Kotak adalah satu-satunya band yang mengusung jenis musik modern rock dan bernuansa sedikit ‘dark’. Dengan menampilkan sound distorsi yang gahar ala band-band nu metal atau modern rock namun juga dengan teknik solo gitar yang keren.
Bisa dibilang, tanpa adanya Dreamband 2004 enggak bakalan ada band yang bernama Kotak. Kotak sebagai juara mendapatkan kesempatan dibuatkan album solo berjudul sama. Dengan formasi dua cowok, dua cewek memang Kotak cukup memikat dengan gaya gothicnya. Simak saja salah satu komentar dari juri Dreamband 2004.
.:: Biography Kotak ::.
kotak KoTaK is:
Tantri “tantri/pare”–VoCaLisT
Prinzes Amanda “ICeZ”–BassisT
Mario Marsella “CeLLa”–GuiTaRisT
Haposan Haryanto Tobing “PoSaN”–DruMMeR
KoTaK adalah 2 cewe (Tantri & ICes) dan 2 cowo (CeLLa & PoSaN)
HisToRy
KoTaK terbentuk tgl.27 September 2004 dalam acara The Dream Band
KoTaK dipertemukan oleh Yang Diatas sejak audisi The Dream Band di Jakarta
Produser (Dody-Kahitna) yg ‘dah mengaudisi drummer, guitaris, bassis, vokalis dari kota Jakarta, dari peserta 400 org vocalis menjadi 2 org, 170 bassis menjadi 2 org, ratusan guitaris menjadi 3 org, dan ratusan drummer jg menjadi 2 org
And dari 9 org yg lolos audisi, dibentuk 2 band yaitu KoTak yg personilnya 4 org, dan LiMa yg personilnya 5 org
KoNseP
KoTaK aliran musiknya MoDeRn Rock
Influnced by Evanessence :: Linkin Park :: Alter Bridge :: Creed :: Hoobastank :: KoRn ::
NaMe MeANinG
Nama KoTaK berarti 4 sisi dan 4 sudut yg bersatu menjadi bidang KoTaK yg menggambarkan 4 org yg berbeda karakter namun menjadi 1 dalam musik
eQuiPmeNt
ICes uses — Warwick bass 4 strings, Zoom efects, D’addario bass strings
CeLLa uses — Ibanes guitar, guitar efects Digitec RP1, D’addario guitar strings
Posan uses — Mapex
BaseCamp : aKSEN Music – Taman Mini
sumber: http://profiles.friendster.com/20730321
KOTAK band adalah band anak muda yang lahir dari sebuah audisi band di TV nasional, mereka berhasil membuat album yang bertitle beraksi
http://pojokearashi.wordpress.com

BIOGRAFI KANGEN BAND

Diawaki personil Dody [gitar], Andika [vokal], Tara [gitar], Lim [drum], dan Novry [bass], KANGEN Band awalnya dikenal di seputaran Lampung dan sekitarnya. Maklumlah, mereka memang berdomisili di bumi ruai jurai [ini julukan Lampung].
Band yang dibentuk 4 Juli 2005 itu, didirikan oleh Dody. Alasan memberi nama KANGEN Band, menurut Dody simpel saja, supaya orang yang mendengar lagu-lagu mereka selalu kangen untuk mendengar lagi. Meski terkesan ndeso, toh nama itu pula yang melejitkan mereka. Di Lampung, prestasi mereka lumayan. Mereka langganan juara festival musik. Sempat meraih tropi Walikota Lampung untuk Festival Indie Band dan membawa predikat best vokal dan best song tahun 2005 silam.
Dari karya sendiri yang mereka buat, beberapa lagu kemudian dikirim ke radio-radio. Lirik yang membumi, suara yang sudah akrab dengan publik Lampung, membuat KANGEN Band menjadi salah satu high request di radio-radio. Tak Cuma di Lampung ternyata, karena menyebar juga ke Palembang, Medan, malah menembus Sulawesi sampai Manado. Beberapa wartawan Jakarta sempat ‘kebingungan’ ketika liputan di Sulawesi dan ditanya soal KANGEN Band. “Siapa band ini, sampai semua bertanya?” celetuk beberapa rekan wartawan.
Sukses indie, KANGEN Band diendus oleh ‘bajakers’ [pembajak]. Meski belum pernah rilis album, tapi nyaris di semua lapak-lapak VCD dan CD bajakan, selalu memutar lagu-lagu band yang semua lagunya ngomong soal cinta ini. Sering dianggap merugikan, toh namanya terkatrol juga lewat bajakan ini. “Kami malah sering disebut band hantu, karena ada karya tapi bandnya sendiri belum ada albumnya,” sahut Dody sambil terkekeh. Gara-gara band ini juga, salah satu mall di Jakarta terpaksa membatalkan show case-nya, lantaran penonton yang datang melebihi kapasitas mall itu sendiri. “Takut ada apa-apa,” kilah Dody, yang mencipta semua lagu di album pertama ini.
Kini, KANGEN Band tak perlu pusing soal distribusi. Lewat Warner Music Indonesia yang akhirnya menggaetnya, mereka merilis album utuh bertitel Tentang Aku, Kau & Dia [2007]. Diproduseri Harry Tasman dan Youngky, album pertamanya ini masih menawarkan materi yang tidak neko-neko. Lagu-lagu seperti Tentang Bintang, Selingkuh, Penantian Yang Tertunda, Jika, Bidadari Surgaku, Menunggu dan Petualang Cinta, dianggap mewakili perasaan banyak anak muda sekarang. “Khususnya untuk laki-laki yang disakiti perempuan,” repet Dody tersenyum.
Tentu bukan band ndesit lagi sekarang. KANGEN Band mulai kerap meramaikan banyak acara di Jakarta [dan Jawa]. Yang perlu jadi catatan, jangan sampai deh jadi band ‘kapal selam’ seperti banyak band baru lain. Muncul sebentar, dan kelamaan tenggelam. Mungkin juga perlu berfalsafah, biar ndeso yang penting ngangenin.

http://pojokearashi.wordpress.com

BIOGRAFI PETERPAN



Grup band Peterpan satu ini sangat digandrungi oleh banyak remaja khususnya bagi cewek-cewek. Dengan kualitas vocal yang baik, lirik-lirik yang menyihir, juga ketampanan disetiap personilnya. Grup band yang berasal dari Kota Kembang Bandung Jawa Barat, beranggotakan Ariel, Mohammad Kautsar Hikmat, Ilsyah Ryan Reza, Loekman Hakim, Andika Naliputra Wirahardja dan Indra.
Andika dan Indra dipecat dari grup musik Peterpan pada bulan November 2006 lalu dan sekarang sudah mendirikan grup band baru. Dikarenakan adanya perbedaan prinsip kreativitas, sementara Ariel mengungkapkan telah ada masalah sejak peluncurkan album pertama, Taman Langit. Bahkan Andika dan Indra juga mengaku sudah keluar dari Peterpan sejak 8 Oktober 2006.
Peterpan mengeluarkan banyak album antara lain : Taman Langit, Bintang di Surga, Video Karaoke Peterpan-Sahabat Peterpan dan OST. Alexandria.
Peterpan meluncurkan album bertajuk HARI YANG CERAH yang akan didistribusikan di Indonesia dan Malaysia pada Mei tahun lalu . Dan tunggu saja grebakan lain ditahun ini.'

http://pojokearashi.wordpress.com

BIOGRAFI D'MASIV BAND


JAKARTA - Sebagai band pendatang baru, D’Massive berbangga hati bisa manggung bersama sederet band ternama. Personel D’Massive makin bangga dan menangis haru karena penonton hapal lagu mereka. Belakangan ini, D’Massive tergabung dalam sebuah acara musik yang juga menghadirkan band-band besar seperti Peterpan, Nidji, dan Andra & The Backbone. Mereka mengunjungi beberapa kota di Indonesia. “Waktu manggung pertama di Cianjur, aku sempat mengira sambutannya biasa saja. Sebab, kita merasa nggak bakal diperhitungkan dibandingkan band barengan kita yang sudah terkenal. Tapi, di luar dugaan, sambutannya luar biasa,” tutur Rian bahagia, usai syuting di Atrium Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2008). Rian sempat menangis saat penonton melantunkan hits D’Massive. Mereka tak menyangka para penonton ternyata hapal lagu mereka, Cinta Ini Membunuhku. Walau mendapat respons positif dari penonton, Rian mewakili personel D’Massive, Kiki (gitar), Rama (gitar), Why (drum), dan Rai (bass), berjanji sikapnya tak akan berubah mengikuti ketenaran. “Yang berubah hanya kehidupan kita, bukan sikap. Malah kita sekarang kalau bersikap ingin lebih down to earth,” tandas Rian.
http://pojokearashi.wordpress.com

BIOGRAFI HIJAU DAUN


Hijau daun Band, inilah satu lagi band Indonesia asal Propinsi Lampung. Setelah Kangen Band mengukir sukses di blantika musik Indonesia, kini Hijau Daun Band mencoba meraih mimpi yang sama, yaitu kesuksesan. Hijau Daun Band kali ini mengeluarkan 10 lagu terbaru Hijau Daun antara lain Suara (Ku Berharap), Cobalah, Sampai Kau Bicara, Selalu Bgitu, Dunia Lain, De Ja Vu, Ikuti Cahaya, Lihatlah, Jatuh, dan Dewi.
Kali ini band hijau daun, boleh dikatakan mampu menembus persaingan musik di Indonesia. DI album yang berjudul Ikuti Cahaya ini, Hijau daun mengandalkan lagu Suaraku (Berharap) untuk mengawali musik di album terbaru Hijau daun. Meskipun lagu lagu yang lain juga tidak kalah menarik dan bagus untuk di dengar. Grup band asal Lampung yang terdiri dari lima personel, Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), dan Richan (bas),ini mengawali karir bermusik secara profesional melalui BMG di bulan april 2008. Dengan mengambil nama Hijau daun yang sama juga dengan klorofil.

http://pojokearashi.wordpress.com

BIOGRAFI WALI BAND


Band WALI yang digawangi Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum), Ovie ((keyboard & synt), serta NuNu (bass), terbentuk pada 31 Oktober 1999.
WALI sendiri berasal dari kata y ang amat memasyarakat yang berarti wakil. “Mengapa dinamakan WALI karena salah satunya mudah diucapkan oleh semua orang. Sisi lainnya adalah kami (WALI) dengan segala keterbatasan yang ada berharap bisa mewakili segenap perasaan dan curahan hati manusia,” urai Apoy.

Wali meluncurkan album debut bertajuk ORANG BILANG pada Maret 2008. WALI mengandalkan lagu Dik sebagai hit single, sedangkan bintang sinetron Shireen Sungkar didaulat menjadi model video klip perdananya itu.
Selain Dik, beberapa single lain dalam album ini seperti Emang Dasar yang bercerita tentang kekesalan seorang wanita terhadap pasangan selingkuhnya, serta Orang Bilang, Tetap Bertahan, Egokah Aku, dan lain- lain layak untuk disimak.

SEJARAH SUKU OGI'E KABUPATEN SIDRAP

SUKU OGI'E SIDENRENG RAPPANG DARI ASAL KATA ADDATTUANG



Suku Bugis merupakan suku yang tergolong ke dalam suku-suku Deutero-melayu, atau Melayu muda. masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata ‘Bugis’ berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan ‘ugi’ sendiri merujuk pada nama raja pertama kerajaan Cina (bukan negara Tiongkok, tapi salah satu daerah yang terdapat di jazirah Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo saat ini) yaitu La Sattumpugi.
Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayahanda dari Sawerigading.
Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar didunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.
Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan lain. Masyarakat Bugis ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik dan besar antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa dan Sawitto (Kabupaten Pinrang), Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk etnik Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan Mandar. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dan Makassar adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang.
Karena masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi Birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.
Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad 16,17,18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama didaerah pesisir. Komunitas Bugis hampir selalu dapat ditemui di daerah pesisir di nusantara bahkan sampai ke Malaysia, Filipina, Brunei dan Thailand. Budaya perantau yang dimiliki orang Bugis didorong oleh keinginan akan kemerdekaan.

http://ikm-sidrap.blogspot.com

PROFIL KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG (SIDRAP)

Profil Kabupaten Sidrap ( bumi Nene mallomo)

PROFIL DAERAH
Profil Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang
Visi dan Misi
Kabupaten Sidenreng Rappang mempunyai Visi : Mewujudkan Sidenreng Rappang sebagai pusat pengembangan agribisnis, mandiri, berbudaya, dan religius. Adapun misi yang diemban adalah :
· Optimalisasi pemanfaatan sumber daya pembangunan berdasarkan prinsip ekonomi kerakyatan melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, dan rehabilitasi.
· Mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan agribisnis yang berwawasan lingkungan.
· Membangun kemandirian masyarakat melalui pendekatan kelembagaan dengan mengembangkan kemitraan usaha.
· Mewujudkan aparatur daerah yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan fungsi pelayanan dan pengelolaan administrasi daerah yang baik dan bersih.
· Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis kreatif dan budaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
· Mewujudkan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal sebagai pedoman dan sumber kearifan guna meningkatkan kualitas tatanan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Letak Geografis
Kabupaten Sidenreng Rappang atau Sidrap dengan ibukotanya Pangkajene berjarak + 183 km dari Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas wilayahnya mencapai 1.883,25 km2, yang secara administrative terbagi dalam 11 kecamatan, 38 kelurahan, dan 65 desa.
Secara geografis, Kabupaten ini terletak di sebelah Utara Kota Makassar, tepatnya diantara titik koordinat :
3043 – 4009 Lintang Selatan, dan
119041 – 120010 Bujur Timur.
Posisi Wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Pinrang
Sebelah Timur : Kabupaten Luwu dan Wajo
Sebelah Selatan: Kabupaten Barru dan Soppeng
Sebalah Barat : Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare.
Topografi Wilayah
Kabupaten Sidenreng Rappang terletak pada ketinggian antara 10 m – 1500 m dari permukaan laut. Keadaan Topografi wilayah di daerah ini sangat bervariasi berupa wilayah datar seluas 879,85 km2 (46,72%), berbukit seluas 290,17 km2 (15,43) dan bergunung seluas 712,81 km2 (37,85%).
Jumlah penduduk sampai dengan tahun 2006 adalah 246.879 jiwa yang terdiri dari 122.492 jiwa laki-laki dan 130.387 jiwa perempuan.
Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki dua jenis musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan April-September dan musim kemarau terjadi pada bulan Oktober-Maret. Suhu Udara mencapai 250 – 270 C, dan Altitude mencapai 100 – 150 m dpl.
Sosial Budaya

Pendidikan

Dari tahun ke tahun partisipasi seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat, hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicangkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat dalam mengenyam bangku pendidikan.
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk memperoleh kesempatan dalam bidang pendidikan tentunya harus diikuti dengan berbagai peningkatan sarana fisik pendidikan dan tenaga pendidik yang memadai. Fasilitas pendidikan di Kabupaten Sidenreng Rappang cukup memadai, dimana sarana yang ada mulai dari tingkat Sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas.

Kesehatan

Ketersediaan sarana kesehatan berupa Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Balai Pengobatan dan BKIA / Rumah Bersalin selama Tahun 2006 jumlahnya relative tidak mengalami perubahan. Disamping penyediaan sarana kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka usaha penyediaan tenaga kesehatan juga diharapkan dapat ditingkatkan. Tercatat ada sebanyak 2 (dua) buah Rumah Sakit, 13 Puskesmas, 37 Pustu, 2 (dua) Balai Pengobatan, 2 (dua) BKIA / Rumah Bersalin dan 1 (satu) Klinik. Adapun tenaga medis yang tersedia terdiri dari 18 orang dokter umum, 10 orang dokter gigi, 97 orang perawat, 84 orang bidan praktek, dan 82 tenaga kesehatan lainnya.

Agama

Tempat peribadatan umat Islam yang berupa masjid / langgar, dan musholla masing-masing berjumlah 313 dan 2 buah.
Potensi Daerah

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Keadaan alam yang potensial didukung oleh masyarakat yang sebagian besar merupakan petani memungkinkan dapat dikembangkan berbagai jenis tanaman, baik untuk skala kecil maupun besar.
Pengembangan sektor Pertanian tanaman pangan dan hortikultura ini memberikan suatu keuntungan bagi Kabupaten Sidenreng Rappang, yang perekonomiannya berbasis pada sector pertanian, dengan luas, potensi serta letak geografis yang mendukung bagi pengembangan sektor ini. Dalam pengembangan sektor ini pemerintah mendukung sepenuhnya dengan program-program yang ditujukan untuk membantu petani serta peningkatan taraf hidupnya.
Komoditi-komoditi Unggulan Kabupaten Sidenreng Rappang Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura antara lain :
- Tanaman Padi
- Tanaman Jagung
- Tanaman Ubi Kayu
- Tanaman Ubi Jalar
- Tanaman Kacang Tanah
- Tanaman Kacang Kedelai
- Tanaman Kacang Hijau
- Tanaman Ketimun
- Tanaman Terung
- Tanaman Cabe Besar
- Tanaman Cabe Rawit
- Tanaman Tomat
- Tanaman Kacang Panjang
- Tanaman Kangkung
- Tanaman Bayam
- Tanaman Pisang
- Tanaman Jambu Biji
- Tanaman Mangga
- Tanaman Jeruk Siam
- Tanaman Pepaya
- Tanaman Salak
- Tanaman Nangka
- Tanaman Sukun.

Potensi Perkebunan

Pengembangan sektor perkebunan diarahkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, perbaikan mutu hasil dan pengembangan agribisnis komoditi perkebunan. Pengembangan sector perkebunan memberikan suatu keuntungan bagi Kabupaten Sidenreng Rappang karena letak geografis yang mendukung sepenuhnya dengan program-program yang ditujukan untuk membantu petani serta peningkatan taraf hidupnya.
Adapun jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Sidenreng Rappang antara lain adalah :
- Kelapa
- Coklat / Kakao
- Jambu Mete
- Lada
- Kopi
- Kemiri
- Cengkeh.

Kehutanan

Sektor kehutanan yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu : Hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan lahan kritis, dan hutan suaka alam. Lebih jelasnya gambaran kehutanan Kabupaten Sindereng Rappang dapat dilihat pada table berikut ;
1. Hutan Produksi Terbatas
2. Hutan Lindung
3. Hutan Suaka Alam.

Peternakan

Sektor Peternakan merupakan sektor unggulan di Kabupaten Sidenreng Rappang. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya peternakan, baik ternak besar maupun ternak kecil. Pola peternakan selama ini hanya mengandalkan lahan padang rumput yang ada di Kabypaten Sidenreng Rappang dengan luas 19.154 Ha, yang tersebar di 9 (sembilan) kecamatan.
Khususnya ternak kecil (unggas), sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan dilihat dari berbagai aspek, seperti aspek lahan, kelayakan sosial ekonomi, infrastruktur,dll.
Populasi ternak ayam Ras dan Bukan Ras (Buras) merupakan populasi terbesar. Untuk jenis ayam Ras Petelur, pada tahun 2005 berjumlah 2.360.142 ekor, mengalami peningkatan sebesar 2.503.721 ekor pada tahun 2006. Sedangkan untuk ayam Buras, juga mengalami peningkatan dengan jumlah 1.661.669 ekor pada tahun 2005, dan pada tahun 2006 sebesar 1.761.401 ekor.

Perikanan & Kelautan

Masyarakat Kabupaten Sidenreng Rappang memanfaatkan sumber daya alam dalam hal ini Danau Sidenreng Rappang untuk melakukan usaha perikanan air tawar dengan jenis ikan antara lain : Ikan Mas, Mujahir, Tawes, dan Ikan Nila yang diproduksi sendiri oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidenreng Rappang.
Untuk meningkatkan produksi perikanan dilakukan budidaya ikan dalam area penanaman padi, kolam, dan perairan arus deras, serta dikelola secara optimal.

Pariwisata

Secara geografis Kabupaten Sidenreng Rappang terletak dijalur lintasan tujuan daerah wisata yang utama di Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Tanah Toraja (Tator), sehingga Kabupaten ini sangat besar peluang untuk menarik tamu mancanegara untuk singgah sejenak atau bahkan bermalam sambil menikmati tradisi khas masyarakat setempat.
Dengan demikian, untuk kedepannya, Kabupaten Sidenreng Rappang disamping sebagai jalur lintas wisata juga sebagai jalur tujuan ke tempat-tempat wisata yang telah ada sekarang walaupun keberadaanya belum terlalu dikenal.
Daerah tujuan wisata di Kabupaten Sidenreng Rappang yang dapat dijadikan tempat tujuan utama antara lain adalah : Taman Wisata DataE, Sanggar Seni Nene’ Mallomo, Danau Sidenreng, Pemandian Air Panas, Taman Wisata Alam, Air Terjun, Pacuan Kuda, Wisata Agro Toda Bojo, dll.

Tranportasi & Telekomunikasi

Usaha pembangunan yang semakin meningkat menuntut adanya transportasi yang baik guna menunjang mobilitas penduduk dan kelancaran distribusi barang dari suatu daerah ke daerah yang lain.
Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian di suatu daerah. Panjang jalan di Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 2006 adalah 1.103,86 km. Dilihat dari status kewenangannya, 70,40 km jalan di daerah ini di bawah wewenang Negara, 40,35 km di bawah wewenang Provinsi, dan 1.165,122 km yang menjadi wewenang Daerah.
Pada umumnya sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Sidenreng Rappang dalam kondisi baik dan mulus, dimana jalan negara dan jalan kabupaten telah menggunakan aspal hotmix, namun di beberapa desa terpencil dan desa dekat bukit masih menggunakan transportasi dengan hewan sebagai kendaraan angkutan dan jenis permukaan jalan masih berupa pengerasan tanah.
Untuk menunjang dan memperlancar arus lalu lintas darat di daerah ini terdapat satu unit terminal induk yang berada di daerah Lawawoi, dan Empat unit terminal pembantu yang masing-masing berada di Kecamatan MaritengngaE, Panca Rijang, Dua PituE, dan Tellu LimpoE. Adapun jumlah kendaraan bermotor di daerah ini pada tahun 2006 sebanyak 26.827 unit. Jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun 2005, maka kendaraan bermotor pada Tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 11,90%.

Komunikasi

Pembangunan sarana Telekomunikasi diarahkan untuk meningkatkan kelancaran arus informasi suatu daerah dengan daerah lainnya, yang diharapkan mampu memacu kegiatan perekonomian antar daerah.
Salah satu sarana telekomunikasi yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah Pelayanan Pos. Jumlah fasilitas pelayanan Pos yang ada sebanyak 4 (empat) buah yakni Kantor Pos Pangkajene, Kantor Pos Rappang, Kantor Pos Amparita, dan Kantor Pos Tanru Tedong.
Selain Kantor Pos, sarana telekomunikasi lainnya yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah Telepon. Pelayanan komunikasi ini dilaksanakan oleh PT Telkom guna memperlancar komunikasi antar masyarakat pengguna jasa telepon kabel, disamping itu untuk pengguna jasa telepon seluler atau handphone, dengan adanya pemasangan Antena (BTS) dari PT Telkomsel dan PT Satelindo untuk daerah tertentu dan sekitarnya seperti Kecamatan MaritangngaE, Kecamatan Panca Rijang, Kecamatan Panca Lautang, dan Kecamatan Dua PituE, maka kebutuhan akan telekomunikasi khususnya telepon seluler dapat terlayani di Kabupaten Sidenreng Rappang, walaupun untuk sementara waktu masih terbatas adanya.

Perdagangan

Pembangunan dibidang perdagangan mempunyai maksud dalam upaya peningkatan produksi dan kualitas untuk meningkatkan daya saing produk yang banyak beredar di dalam masyarakat serta menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Dengan semakin berkembangnya kesempatan berusaha menyebabkan volume perdagangan meningkat, dimana peningkatan ini juga disebabkan oleh adanya pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh Pemda Kabupaten Sidenreng Rappang yang telah sampai pada pelosok-pelosok pedesaan, sehingga arus komoditas dan jasa dari sentra-sentra produksi ke sentra-sentra pemasaran sangat lancar. Selain itu, Pemda Kabupaten Sidenreng Rappang menciptakan iklim usaha yang semakin baik melalui peningkatan dan pembangunan fasilitas tempat usaha termasuk sarana dan prasarana perekonomian seperti pasar dan terminal.

Jasa dan Industri

Pengembangan sektor industri diarahkan untuk peningkatan mutu dan design produk yang bertujuan meningkatkan daya saing, sehingga kompetitif dalam meraih peluang pasar, baik local, antar daerah, antar pulau maupun ekspor.
Jenis industri yang berkembang di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah industri : makanan, minuman, industri kecil, pakaian jadi, industri perabot rumah tangga, industri logam, dan lain-lain.
Pengembangan industri masih berkonsentrasi pada industri yang berskala kecil, menengah, dan industri kerajinan (home industry), dengan sasaran utama yang masih terbatas pada pangsa pasaar antar daerah atau antar pulau. Pengembangan sektor industri ditingkatkan pemberdayaannya melalui penyuluhan, pelatihan tenaga kerja, dan menciptakan iklim berusaha yang kondusif untuk dapat merangsang investor mendukung sektor industri, baik dalam bidang pemasaran maupun permodalan.
Sektor industri sebagai salah satu sektor usaha ekonomi yang masih potensial untuk dikembangkan, dimana sektor ini berpengaruh terhadap ekonomi serta dapat menggerakkan sektor pembangunan lainnya. Perkembangan sektor industrisebagai sektor usaha menyerap tenaga kerja yang cukup banyak terutama Usaha Industri Kecil (UKM) yang dapat memberikan dampak terhadap proses pembangunan wilayah, dimana sektor industri unggulan akan lebih cepat berkembang.
Profil dan Status Sub Proyek
Dalam agenda reformasi Pengelolaan Keuangan Daerah secara garis besar terdapat 8 (delapan) langkah dalam pelaksanaannya yaitu :
1. Persiapan Perumusan dan Pelaksanaan Rencana Tindak Dalam Pembaharuan Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Pengembangan Kelembagaan dan Landasan Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran Daerah.
4. Pemantauan Pelaksanaan Anggaran Daerah.
5. Pengelolaan Pendapatan.
6. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
7. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah.
8. Pengembangan Sistem Informasi Keuangan Daerah.

http://ikm-sidrap.blogspot.com/2010/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Senin, 23 Juli 2012

MONUMEN GANGAWA SIDRAP

MONUMEN GANGAWA SIDRAP




Monumen Ganggawa, lokasinya berada di pangkajene, kecamatan maritengngae. Sejak pembangunan awal tahun 70-an. Monumen ini berdiri dengan megahnya melambangkan sebagai bukti perwujudan sejarah perjuangan pergerakan pemuda (kelasyaran) Ganggawa. Dengan semangat yang gigih dan kokoh kala itu berjuang mempertahankan merah putih dengan mengadakan perlawanan secara gerilya terhadap pihak belanda yang bercokol di bumi sidenreng rappang dan sekitarnya yang menjadi basis perjuangan pemuda laskar Ganggawa, hingga pada akhirnya berhasil memproklamasikan kemerdekaan bangsa indonesia pada 17 agustus 1945. Dan untuk mengenang perjuangan dari laskar Ganggawa tersebut, maka dibangunlah monumen ganggawa seperti yang nampak pada gambar dibawah ini. Fasilitas sarana dalam area! Monumen, disamping Tugu Monumen, Pintu Gerbang Monumen telah tersedia pula jalan setapak dari beton dalam areal monumen Ganggawa. Disamping itu, ada juga Gua Buatan (terowongan), sebagai sarana bermain meluncur untuk anak-anak, termasuk sarana tempat duduk untuk istirahat sejenak (melepaskan lelah), menyusul tersedianya halaman parkir dan air mancur, menjadikan areal ini berfungsi sebagai tempat Rekreasi dan banyak dikunjungi oleh kaum muda-mudi/anak-anak, terutama seusai hari-hari libur lainnya. Betapa menyenangkan, karena kawasan ini begitu sejuk berkat keteduhan pepohonan dan juga berfungsi sebagai paru-paru kota sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. 

MONUMEN BAMBU RUNCIN SIDRAP

MONUMEN BAMBU RUNCIN SIDRAP


Monumen bambu runcing, lokasinya berada diRappang (kelurahan Rappang) kecamatan panja rijang, sekitar 10 km kearah utara pangkajene. Dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan kendaraan umum/pribadi. Monumen ini dibangun sebagai perwujudan (bukti sejarah) betapa gigihnya & kokohnya semangat perjuangan rakyat sidenreng rappang, dengan menggenggam bambu runcing disertai semangat motto “lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup tertindas & menderita – lebih baik mati berlumuran darah dari pada hidup dalam belenggu penjajahan”. Atas dasar semangat juang para pejuang & berkat pertolongan tuhan yang maha esa kala itu, para pejuang mampu mengusir kaum penjajah kolonial belanda dari bumi persada Tanah Air Indonesia tercinta. Maka berdirilah dengan megah dikota ini tepat ditemppat pertama kalinya bvendera merah outih dikibarkan oleh ejuang ketika itu. Penting disimak dari monumen ini disamping sebagai sumber informasi perjuangan generasi lampau, sekaligus memberi pesan kepada generasi pelanjut untuk mewarisi jiwa & semangat juang mereka dalam rangka mengisi kemerdekaan dengan pembangunan disegala bidang. Dengan letaknya tepat dijantung kota rappang poros menuju tana toraja, dan dengan areal monumen yang relatif luas cocok untuk difungsikan sebagai sarana bermain bagi anak-anak diwaktu sore hari. Pemandangan ini dapat menciptakan kesenian bagi yang menyaksikan.

http://bang-bro.blogspot.com

OBYEK WISATA DATAE KABUPATEN SIDRAP

OBYEK WISATA DATAE KABUPATEN SIDRAP




OBYEK wisata Datae merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi para wisatawan, khususnya masyarakat Sidrap. Lokasinya berada di perbukitan Kelurahan Lawawoi, Kecamatan Watangpulu, atau poros Makassar-Sidrap, sekitar 17 km dari kota Pangkajene, Sidrap. Apa saja yang bisa dinikmati di tempat ini?
PEMERINTAH Kabupaten Sidrap membangun obyek wisata ini sejak tahun 1995 hingga 1996 di atas lahan seluas 2,125 hektar. Lokasinya memiliki kultur dan latar belakang pengunungan yang lembab serta perbukitan panorama indah yang diapit sungai Pucu'e.
Berbagai fasilitaspun telah dibangun di dalamnya. Diantaranya, kolam renang, panggung pertunjukan, 11 rumah adat masing-masing kecamatan, dan berbagai fasilitas lainnya.
Keunikan wisata ini menjadikan primadona bagi para pengunjung wisata lokal maupun dari luar. Untuk memolesnya menjadi sebuah taman wisata, Pemkab Sidrap tak tanggung-tanggung menggelontorkan dana hingga miliaran.
Namun sayang, aset pemkab yang menjadi sumber pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini sekarang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Wisata Datae dalam penerimaan PAD setiap tahunnya hanya bisa mencapai Rp 35 juta per tahun.
Beberapa bangunan dan fasilitas semisal rumah adat ini sudah usang dimakan usia. Tak hanya itu, fasilitas kolam renang yang pernah dijadikan arena berbagai lomba olahraga oleh pemerintah maupun swasta, kini kondisinya tak terurus lagi.
Meski memiliki sumber mata air yang jernih dari areal perbukitan, kolam renang Datae airnya masih tetap keruh dan berlumut.
Meski kondisinya seperti itu, tak sedikit wisatawan luar maupun lokal, terutama pasangan muda mudi rupanya tak pernah mengubris kondisi seperti itu.
Para pengunjung tersebut hampir memanfaatkan waktu liburnya dengan mengunjungi taman wisata Datae. Mereka lebih banyak yang memanfaatkan fasilitas kolam renangnya.
"Saya bersama teman-teman sering berkunjung kesini setiap kali ada waktu liburan. Daripada kita jauh-jauh, mending disini saja. Ongkosnya pun lebih murah," ujar salah satu pengunjung asal Pangajene, Muhammad Ikhsan.
Ia berharap pihak pengelola dan pemerintah daerah lebih memperhatikan obyek wisata Datae ini. Utamanya fasilitas yang kondisinya sudah memprihatinkan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaaan Pariwisata, Zainal Abidin melalui kepala Bidang Budaya Pariwisata, Rohani Ronti menyatakan sangat prihatin dengan kondisi taman wisata Datae tersebut.
Ia menyebutkan, minimnya anggaran menjadi salah satu faktor kurangnya perhatian dan perawatan lokasi wisata tersebut.
Begitu juga rumah-rumah adat yang ada di Datae yang kondisi bangunannya juga sudah mulai rapuh dimakan usia. Ia mengakui sudah sepantasnya rumah-rumah adat tersebut itu segera direnovasi.
"Lokasi wisata itu memang sudah sepantasnya direhab. Dengan kondisi yang seperti sekarang kita prihatin. Kita tak bisa berbuat banyak dengan anggaran yang sangat terbatas. PADnya saja dalam setahun hanya mencapai Rp 35 juta,'' ujar Rohani, kemarin.
Dalam kondisi seperti ini, kata Rohani, alokasi anggaran pemeliharaannya hanya berkisar Rp 42 juta. Termasuk biaya pemeliharaan rumah adat Pemkab Sidrap di Benteng Somba Opu di Makassar. 
http://www.beritakotamakassar.com

PROFIL SIDRAP

 PROFIL SIDRAP
Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Pangkejene ini memiliki luas wilayah secara keseluruhan 1.883,25 Km2 terbagi menjadi 11 kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Enrekang di sebelah utara, Kabupaten Barru dan Kabupaten soppeng di sebelah selatan, Kabupaten Luwu dan Kabupaten wajo di sebelah timur, serta Kabupaten Pinrang dan Kota Pare-pare.

Pertanian menjadi penggerak utama roda kegiatan perekonomian daerah ini, daerah yang terlatak di sebelah utara ini merupakan penghasil beras , dengan bentangan lahan seperti sawah diuntungkan dengan adanya irigasi Saddang yang berpusat di Kabupaten Pinrang.

Karena dianggap memiliki potensi yang besar dibidang perberasan, Kabupaten Sidrap dilibatkan dalam program pengembangan sentra padi Bosowasipilu yaitu Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang, dan Luwu.

Kabupaten Sidrap ini tidak hanya mengandalkan tanamn bahan pangan, produk andalan lainnya adalah hasil perkebunan dengan separuh topografi Kabupaten Sidrap yang bergunung dan berbukit-bukit sangat cocok untk tanaman jambu mete, kakao, dan kemiri.

Renak menjadi komoditas yang terkenal pula di daerah Sidrap, bila dibandingkan dengan daerah lain di Sulawesi Selatan, Sidrap merupakan penghasil telur terbesar, produksi ini selain untuk konsumsi lokal juga didistribusikan ke daerah lain di Sulawesi selatan dan sebagian Kalimantan.
 
Produk pertanian ini selian diperdagangkan di daerah sendiri juga dibawa ke Makassar ataupun Pare-Pare. Bakat berdagang penduduk Sidrap menjadikan perdagangan di Kabupaten ini berkembang. Wilayah ini menjadi salah satu daerah transit pedagang-pedagang yang akan menuju ke Makasar seklaigus menjadi tempat pengambilan barang dagangan seperti beras dan hasil perkebunan.

Posisi Kabupaten Sidrap cukup strategis karena dilalui jlaur kendaraan dari Sulawesi Slatan bagian utara yang akan menuju Makasar atau Pare-Pare. Di akbupaten Sidrap juga terdapat bahan tambang yang belum dieksploitasi dan masih dalam tahap penelitian seperti baru bara yang ditemukan di Kecamatan Pitu Riawa dengan volume sekitar 31 juta meter kubik. Batu gamping, marmer, lempung, pun diduga terkandung merata hampir di seluruh daerah ini. Sedangkan bahan galian yang sudah dimanfaatkan yaitu tambang golongan C seperti pasir, kwarsa, pasir sungai, kerikil, dan batu gunung.