1.
D15-AD0 Sebagia address multiplexer dimana (ALE=1) /data
bus(ALE=0).
2.
A19/S6-A16/S3
(multiplexed) Sebagai 4 bit terakhir
dengan 4 bits dari 20-bit address A16 s/d A19 Atau
status bits S6- S3.
3.
M/IO Sebagai indikasi apakah alamar memory atau alamat
Input Output.
4.
RD Ketika 0, data bus menujukan pembacaraan dari memory atau dari I/O
device.
5.
WR Berfungsi kepada
mikroproses untuk menunjuk ke memory atau I/O device melalui data bus. Jika 0,
maka data bus telah valid data.
6.
ALE (Address latch enable)
Ketika 1, address data bus
melakukan penulisan pada memory atau I/O address.
7.
DT/R (Data Transmit/Receive)
Data bus sebagai
transmitting/receiving data.
8.
DEN (Data bus Enable) mengerakkan data bus di luar buffer.
9.
S7:
Logic 1, S6: Logic 0.
10.
S5:
Jika tidak ada flag bits, dimana hanya untuk alamat yang sesuai denngan
kondisinya
11.
S4-S3:
Memberikan status pada segment saat akses selama mengunakan power.
12.
S2, S1,
S0: Mengindikasi fungsi bus cycle (decoded by 8288).
13.
INTR (Interrupt Request) Ketika INTR=1 dan IF=1, maka mikroprosesor
menyediakannya service interrupt. INTA kembali aktif seletah intruksinya
lengkap.
14.
INTA (Interrupt
Acknowledge) mikroprosesor merespon
pada INTA. Karena tabel vektor dapat tepisah dan akan menuju data bus.
15.
NMI (Non-maskable
interrupt) Fungsi seperti INTR, Jika
flag bit tidak disetujui, dan juga berfungsi sebagai intrupsi pada vektor 2.
16.
CLK (Clock) input mempunyai duty cycle of 33% (high for 1/3 and
low for 2/3s)
17.
VCC/GND
Power supply (5V) and GND (0V).
18.
MN/ MX untuk mode minimum (5V) atau mode maximum (0V)
secara operasi.
19.
BHE (Bus High Enable). Mengaktifkan sebagian data bus yang sangat penting (D15 -D 8 ) selama operasi pembacaan dan penulisan.
20.
READY melakukan proses tunggu yang telah ditetapkan (pengontrolan memori dan
I/O pada proses pembacaan atau penulisan) oleh mikroprosesor.
21.
RESET Mikroprosesor akan melakukan reset jika pin ini
mendapat high selama 4 clock. Pelaksaan intruksi dimulai dari alamat FFFF0H dan
IF flag berkondisi clear.
22.
TEST Masukan yang dicheck oleh intruksi WAIT. Umumnya
terhubung dengan coprosesor 8087.
23. HOLD
meminta Direct Memory Access
(DMA). ketika 1, mikroprosesor berhenti dan dan Bus address, data dan kontrol
dalam kondisi high-impedance state.
24. HLDA
(Hold Acknowledge) Suatu
indikasi pada mikroprosesor bahwa proses HOLD sementara berlangsung.
25. RO/GT1
and
RO/GT0 (Request/grant) meminta/membantu Direct
Memory Access (DMA) selama proses operasi mode maksimum.
26. LOCK
memberikan
output berfungsi mengunci coprosesor ekternal pada sistem.
27.
QS1 and QS0 (queue status) menunjukan status
antrian intruksi internal.