video

Rabu, 06 Juni 2012

KOMPONEN ELEKTRONIKA

Induktor
Induktor adalah komponen listrik/elektronika yang digunakan sebagai beban induktif. Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan maknet. Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan. kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi. Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH). Induktor memiliki sifat menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC. Simbol induktor dapat ilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Simbol Induktor
Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit, tanpa adanya nilai resistansi. Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan dan bahan yang mengelilinginya.
Induktor dapat disamakan dengan kondensator, karena induktor dapat dipakai sebagai penampung energi listrik. Di dalam induktor disimpan energi, bila ada arus yang mengalir melalui induktor itu. Energi itu disimpan dalam bentuk medan magnit. Bila arusnya bertambah, banyaknya energi yang disimpan meningkat pula. Bila arusnya berkurang, maka induktor itu mengeluarkan energi.
A. Jenis-Jenis Induktor
1. Induktor inti Udara
Induktor jenis ini banyak dipakai sebagai Cooke Coill Transmeeter (pemancar) frekuensi tinggi. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah 50nH sampai dengan 100µH.

Gambar 2. Simbol induktor inti udara
2. Induktor inti Ferit
Induktor Inti Ferit, banyak dipakai dalam pesawat receiver pada frekuensi menengah/Intermediate Frequency; Coill Antena dll. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah 10µH sampai dengan 1mH.


Gambar 3. Simbol induktor inti ferit dan contoh batang ferit
3. Induktor inti Besi
Induktor Inti Besi, banyak dipakai untuk frekuensi rendah Choke Coill untuk Lampu TL Frekuensi 50 s.d 60 Hz, sebagai alat Moving Coill seperti Load Speaker, Buzzer, Bleeper, Voice Coill pada Microphone Rellay, Contactor dll. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah 20mH sampai dengan 20H.

Gambar 4. Symbol induktor inti besi




Gambar 5. Bentuk fisik induktor

Menghitung Rangkaian Paralel R dan L
Dalam rangkaian paralel tegangan tiap komponen atau cabang adalah sama besar dengan tegangan sumber. Akan tetapi, arus tiap komponen berbeda besar dan fasenya.
Arus tiap komponen ialah:
Arus pada resistor :
→ arus sefase dengan tegangan

Arus pada induktor :
→ arus tertinggal dari tegangan sebesar 900.





Jadi arus pada rangkaian:
Sudut fasenya dapat dihitung:
Faktor daya rangkaian ini:
Menghitung Rangkaian Seri Arus Bolak – Balik

Dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap – tiap beban sama. Akan tetapi, tegangan tiap – tiap beban tidak sama, baik besar maupun arahnya. Pada beban R, arus dan tegangan sebesar 900.
Tegangan pada beban R:
ER = I . R ( sefase dengan arus )
Tegangan pada beban L:
EL = E . XL ( arus tertinggal / Lag sebesar Л /2)
Dari gambar vektor di atas didapat tegangan sumber

karena


Yang termasuk induktor adalah motor-motor listrik dan macam-macam transformator. Wujud induktor antara lain dapat berupa kumparan kawat yang harganya dapat dibuat tetap atau tidak tetap. Induktor yang harganya tidak tetap yaitu dekade inductor dan variabel inductor. Motor-motor listrik juga termasuk induktor karena memiliki kumparan kawat. Bentuk induktor yang lain adalah transformator.
Pada inductor terdapat unsur resistansi (R) dan induktif (XL) jika digunakan sebagai beban sumber tegangan AC. Jika digunakan sebagai beban sumber tegangan DC, maka hanya terdapat unsur R saja. Reaktansi induktif sebuah inductor dapat dihitung dengan rumus:
XL = 2..f.L
dimana: XL = reaktansi induktif dalam satuan Ohm
 = 3,14
f = frekuensi dalam satuan Hz
L = induktansi dalam satuan Henry

Komponen elektronik yang termasuk induktor karena memakai lilitan kawat antara lain:
 Trafo daya yang dikenal dengan trafo step up dan trafo step down
 Trafo frekuensi rendah dikenal dengan trafo input dan output
 Trafo frekuensi tinggi misalnya spull antena dan spull osilator
 Trafo frekuensi menengah antara dikenal dengan trafo IF
 Gulungan bicara pada mikropon atau gulungan yang terdapat pada spiker dikenal dengan moving coil.
 Gulungan pada relay
 Gulungan pada filter frekuensi tinggi dikenal dengan nama Rfc (Radio frekuensi choke) dan frekuensi rendah (choke)
 Gulungan pada motor listrik atau dinamo listrik
 Gulungan pada head playback, head rekam dan head hapus (erase head)

















Induktor
Induktor adalah komponen listrik/elektronika yang digunakan sebagai beban induktif. Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan maknet. Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan. kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi. Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH). Induktor memiliki sifat menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC. Simbol induktor dapat ilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Simbol Induktor
Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit, tanpa adanya nilai resistansi. Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan dan bahan yang mengelilinginya.
Induktor dapat disamakan dengan kondensator, karena induktor dapat dipakai sebagai penampung energi listrik. Di dalam induktor disimpan energi, bila ada arus yang mengalir melalui induktor itu. Energi itu disimpan dalam bentuk medan magnit. Bila arusnya bertambah, banyaknya energi yang disimpan meningkat pula. Bila arusnya berkurang, maka induktor itu mengeluarkan energi.
B. Jenis-Jenis Induktor
4. Induktor inti Udara
Induktor jenis ini banyak dipakai sebagai Cooke Coill Transmeeter (pemancar) frekuensi tinggi. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah 50nH sampai dengan 100µH.

Gambar 2. Simbol induktor inti udara
5. Induktor inti Ferit
Induktor Inti Ferit, banyak dipakai dalam pesawat receiver pada frekuensi menengah/Intermediate Frequency; Coill Antena dll. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah 10µH sampai dengan 1mH.


Gambar 3. Simbol induktor inti ferit dan contoh batang ferit
6. Induktor inti Besi
Induktor Inti Besi, banyak dipakai untuk frekuensi rendah Choke Coill untuk Lampu TL Frekuensi 50 s.d 60 Hz, sebagai alat Moving Coill seperti Load Speaker, Buzzer, Bleeper, Voice Coill pada Microphone Rellay, Contactor dll. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah 20mH sampai dengan 20H.

Gambar 4. Symbol induktor inti besi




Gambar 5. Bentuk fisik induktor

Menghitung Rangkaian Paralel R dan L
Dalam rangkaian paralel tegangan tiap komponen atau cabang adalah sama besar dengan tegangan sumber. Akan tetapi, arus tiap komponen berbeda besar dan fasenya.
Arus tiap komponen ialah:
Arus pada resistor :
→ arus sefase dengan tegangan

Arus pada induktor :
→ arus tertinggal dari tegangan sebesar 900.





Jadi arus pada rangkaian:
Sudut fasenya dapat dihitung:
Faktor daya rangkaian ini:
Menghitung Rangkaian Seri Arus Bolak – Balik

Dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap – tiap beban sama. Akan tetapi, tegangan tiap – tiap beban tidak sama, baik besar maupun arahnya. Pada beban R, arus dan tegangan sebesar 900.
Tegangan pada beban R:
ER = I . R ( sefase dengan arus )
Tegangan pada beban L:
EL = E . XL ( arus tertinggal / Lag sebesar Л /2)
Dari gambar vektor di atas didapat tegangan sumber

karena


Yang termasuk induktor adalah motor-motor listrik dan macam-macam transformator. Wujud induktor antara lain dapat berupa kumparan kawat yang harganya dapat dibuat tetap atau tidak tetap. Induktor yang harganya tidak tetap yaitu dekade inductor dan variabel inductor. Motor-motor listrik juga termasuk induktor karena memiliki kumparan kawat. Bentuk induktor yang lain adalah transformator.
Pada inductor terdapat unsur resistansi (R) dan induktif (XL) jika digunakan sebagai beban sumber tegangan AC. Jika digunakan sebagai beban sumber tegangan DC, maka hanya terdapat unsur R saja. Reaktansi induktif sebuah inductor dapat dihitung dengan rumus:
XL = 2..f.L
dimana: XL = reaktansi induktif dalam satuan Ohm
 = 3,14
f = frekuensi dalam satuan Hz
L = induktansi dalam satuan Henry

Komponen elektronik yang termasuk induktor karena memakai lilitan kawat antara lain:
 Trafo daya yang dikenal dengan trafo step up dan trafo step down
 Trafo frekuensi rendah dikenal dengan trafo input dan output
 Trafo frekuensi tinggi misalnya spull antena dan spull osilator
 Trafo frekuensi menengah antara dikenal dengan trafo IF
 Gulungan bicara pada mikropon atau gulungan yang terdapat pada spiker dikenal dengan moving coil.
 Gulungan pada relay
 Gulungan pada filter frekuensi tinggi dikenal dengan nama Rfc (Radio frekuensi choke) dan frekuensi rendah (choke)
 Gulungan pada motor listrik atau dinamo listrik
 Gulungan pada head playback, head rekam dan head hapus (erase head)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar