Diawaki personil Dody [gitar], Andika [vokal], Tara [gitar], Lim
[drum], dan Novry [bass], KANGEN Band awalnya dikenal di seputaran
Lampung dan sekitarnya. Maklumlah, mereka memang berdomisili di bumi
ruai jurai [ini julukan Lampung].
Band yang dibentuk 4 Juli 2005 itu, didirikan oleh Dody. Alasan
memberi nama KANGEN Band, menurut Dody simpel saja, supaya orang yang
mendengar lagu-lagu mereka selalu kangen untuk mendengar lagi. Meski
terkesan ndeso, toh nama itu pula yang melejitkan mereka. Di Lampung,
prestasi mereka lumayan. Mereka langganan juara festival musik. Sempat
meraih tropi Walikota Lampung untuk Festival Indie Band dan membawa
predikat best vokal dan best song tahun 2005 silam.
Dari karya sendiri yang mereka buat, beberapa lagu kemudian dikirim
ke radio-radio. Lirik yang membumi, suara yang sudah akrab dengan publik
Lampung, membuat KANGEN Band menjadi salah satu high request di
radio-radio. Tak Cuma di Lampung ternyata, karena menyebar juga ke
Palembang, Medan, malah menembus Sulawesi sampai Manado. Beberapa
wartawan Jakarta sempat ‘kebingungan’ ketika liputan di Sulawesi dan
ditanya soal KANGEN Band. “Siapa band ini, sampai semua bertanya?”
celetuk beberapa rekan wartawan.
Sukses indie, KANGEN Band diendus oleh ‘bajakers’ [pembajak]. Meski
belum pernah rilis album, tapi nyaris di semua lapak-lapak VCD dan CD
bajakan, selalu memutar lagu-lagu band yang semua lagunya ngomong soal
cinta ini. Sering dianggap merugikan, toh namanya terkatrol juga lewat
bajakan ini. “Kami malah sering disebut band hantu, karena ada karya
tapi bandnya sendiri belum ada albumnya,” sahut Dody sambil terkekeh.
Gara-gara band ini juga, salah satu mall di Jakarta terpaksa membatalkan
show case-nya, lantaran penonton yang datang melebihi kapasitas mall
itu sendiri. “Takut ada apa-apa,” kilah Dody, yang mencipta semua lagu
di album pertama ini.
Kini, KANGEN Band tak perlu pusing soal distribusi. Lewat Warner
Music Indonesia yang akhirnya menggaetnya, mereka merilis album utuh
bertitel Tentang Aku, Kau & Dia [2007]. Diproduseri Harry Tasman dan
Youngky, album pertamanya ini masih menawarkan materi yang tidak
neko-neko. Lagu-lagu seperti Tentang Bintang, Selingkuh, Penantian Yang
Tertunda, Jika, Bidadari Surgaku, Menunggu dan Petualang Cinta, dianggap
mewakili perasaan banyak anak muda sekarang. “Khususnya untuk laki-laki
yang disakiti perempuan,” repet Dody tersenyum.
Tentu bukan band ndesit lagi sekarang. KANGEN Band mulai kerap
meramaikan banyak acara di Jakarta [dan Jawa]. Yang perlu jadi catatan,
jangan sampai deh jadi band ‘kapal selam’ seperti banyak band baru lain.
Muncul sebentar, dan kelamaan tenggelam. Mungkin juga perlu
berfalsafah, biar ndeso yang penting ngangenin.
http://pojokearashi.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar