Profil Kabupaten Sidrap ( bumi Nene mallomo)
PROFIL DAERAH
Profil Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang
Visi dan Misi
Kabupaten
Sidenreng Rappang mempunyai Visi : Mewujudkan Sidenreng Rappang sebagai
pusat pengembangan agribisnis, mandiri, berbudaya, dan religius. Adapun
misi yang diemban adalah :
· Optimalisasi
pemanfaatan sumber daya pembangunan berdasarkan prinsip ekonomi
kerakyatan melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, dan rehabilitasi.
· Mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan agribisnis yang berwawasan lingkungan.
· Membangun kemandirian masyarakat melalui pendekatan kelembagaan dengan mengembangkan kemitraan usaha.
· Mewujudkan
aparatur daerah yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dalam rangka
meningkatkan fungsi pelayanan dan pengelolaan administrasi daerah yang
baik dan bersih.
· Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis kreatif dan budaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
· Mewujudkan
nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal sebagai pedoman dan sumber
kearifan guna meningkatkan kualitas tatanan kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara.
Letak Geografis
Kabupaten Sidenreng Rappang atau Sidrap dengan ibukotanya Pangkajene berjarak + 183 km dari Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas wilayahnya mencapai 1.883,25 km2, yang secara administrative terbagi dalam 11 kecamatan, 38 kelurahan, dan 65 desa.
Secara geografis, Kabupaten ini terletak di sebelah Utara Kota Makassar, tepatnya diantara titik koordinat :
3043 – 4009 Lintang Selatan, dan
119041 – 120010 Bujur Timur.
Posisi Wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Pinrang
Sebelah Timur : Kabupaten Luwu dan Wajo
Sebelah Selatan: Kabupaten Barru dan Soppeng
Sebalah Barat : Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare.
Topografi Wilayah
Kabupaten
Sidenreng Rappang terletak pada ketinggian antara 10 m – 1500 m dari
permukaan laut. Keadaan Topografi wilayah di daerah ini sangat
bervariasi berupa wilayah datar seluas 879,85 km2 (46,72%), berbukit
seluas 290,17 km2 (15,43) dan bergunung seluas 712,81 km2 (37,85%).
Jumlah
penduduk sampai dengan tahun 2006 adalah 246.879 jiwa yang terdiri dari
122.492 jiwa laki-laki dan 130.387 jiwa perempuan.
Daerah
Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki dua jenis musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan April-September dan
musim kemarau terjadi pada bulan Oktober-Maret. Suhu Udara mencapai 250 – 270 C, dan Altitude mencapai 100 – 150 m dpl.
Sosial Budaya
Pendidikan
Dari
tahun ke tahun partisipasi seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan
semakin meningkat, hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan
yang dicangkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat
dalam mengenyam bangku pendidikan.
Peningkatan
partisipasi pendidikan untuk memperoleh kesempatan dalam bidang
pendidikan tentunya harus diikuti dengan berbagai peningkatan sarana
fisik pendidikan dan tenaga pendidik yang memadai. Fasilitas pendidikan
di Kabupaten Sidenreng Rappang cukup memadai, dimana sarana yang ada
mulai dari tingkat Sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Tingkat Pertama, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas.
Kesehatan
Ketersediaan
sarana kesehatan berupa Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu
(Pustu), Balai Pengobatan dan BKIA / Rumah Bersalin selama Tahun 2006
jumlahnya relative tidak mengalami perubahan. Disamping penyediaan
sarana kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, maka usaha penyediaan tenaga kesehatan juga diharapkan dapat
ditingkatkan. Tercatat ada sebanyak 2 (dua) buah Rumah Sakit, 13
Puskesmas, 37 Pustu, 2 (dua) Balai Pengobatan, 2 (dua) BKIA / Rumah
Bersalin dan 1 (satu) Klinik. Adapun tenaga medis yang tersedia terdiri
dari 18 orang dokter umum, 10 orang dokter gigi, 97 orang perawat, 84
orang bidan praktek, dan 82 tenaga kesehatan lainnya.
Agama
Tempat peribadatan umat Islam yang berupa masjid / langgar, dan musholla masing-masing berjumlah 313 dan 2 buah.
Potensi Daerah
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Keadaan
alam yang potensial didukung oleh masyarakat yang sebagian besar
merupakan petani memungkinkan dapat dikembangkan berbagai jenis tanaman,
baik untuk skala kecil maupun besar.
Pengembangan
sektor Pertanian tanaman pangan dan hortikultura ini memberikan suatu
keuntungan bagi Kabupaten Sidenreng Rappang, yang perekonomiannya
berbasis pada sector pertanian, dengan luas, potensi serta letak
geografis yang mendukung bagi pengembangan sektor ini. Dalam
pengembangan sektor ini pemerintah mendukung sepenuhnya dengan
program-program yang ditujukan untuk membantu petani serta peningkatan
taraf hidupnya.
Komoditi-komoditi Unggulan Kabupaten Sidenreng Rappang Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura antara lain :
- Tanaman Padi
- Tanaman Jagung
- Tanaman Ubi Kayu
- Tanaman Ubi Jalar
- Tanaman Kacang Tanah
- Tanaman Kacang Kedelai
- Tanaman Kacang Hijau
- Tanaman Ketimun
- Tanaman Terung
- Tanaman Cabe Besar
- Tanaman Cabe Rawit
- Tanaman Tomat
- Tanaman Kacang Panjang
- Tanaman Kangkung
- Tanaman Bayam
- Tanaman Pisang
- Tanaman Jambu Biji
- Tanaman Mangga
- Tanaman Jeruk Siam
- Tanaman Pepaya
- Tanaman Salak
- Tanaman Nangka
- Tanaman Sukun.
Potensi Perkebunan
Pengembangan
sektor perkebunan diarahkan untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas, perbaikan mutu hasil dan pengembangan agribisnis komoditi
perkebunan. Pengembangan sector perkebunan memberikan suatu keuntungan
bagi Kabupaten Sidenreng Rappang karena letak geografis yang mendukung
sepenuhnya dengan program-program yang ditujukan untuk membantu petani
serta peningkatan taraf hidupnya.
Adapun jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Sidenreng Rappang antara lain adalah :
- Kelapa
- Coklat / Kakao
- Jambu Mete
- Lada
- Kopi
- Kemiri
- Cengkeh.
Kehutanan
Sektor
kehutanan yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu : Hutan
lindung, hutan produksi terbatas, hutan lahan kritis, dan hutan suaka
alam. Lebih jelasnya gambaran kehutanan Kabupaten Sindereng Rappang
dapat dilihat pada table berikut ;
1. Hutan Produksi Terbatas
2. Hutan Lindung
3. Hutan Suaka Alam.
Peternakan
Sektor
Peternakan merupakan sektor unggulan di Kabupaten Sidenreng Rappang.
Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya peternakan, baik ternak besar
maupun ternak kecil. Pola peternakan selama ini hanya mengandalkan lahan
padang rumput yang ada di Kabypaten Sidenreng Rappang dengan luas 19.154 Ha, yang tersebar di 9 (sembilan) kecamatan.
Khususnya
ternak kecil (unggas), sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan
dilihat dari berbagai aspek, seperti aspek lahan, kelayakan sosial
ekonomi, infrastruktur,dll.
Populasi
ternak ayam Ras dan Bukan Ras (Buras) merupakan populasi terbesar.
Untuk jenis ayam Ras Petelur, pada tahun 2005 berjumlah 2.360.142 ekor,
mengalami peningkatan sebesar 2.503.721 ekor pada tahun 2006. Sedangkan
untuk ayam Buras, juga mengalami peningkatan dengan jumlah 1.661.669
ekor pada tahun 2005, dan pada tahun 2006 sebesar 1.761.401 ekor.
Perikanan & Kelautan
Masyarakat
Kabupaten Sidenreng Rappang memanfaatkan sumber daya alam dalam hal ini
Danau Sidenreng Rappang untuk melakukan usaha perikanan air tawar
dengan jenis ikan antara lain : Ikan Mas, Mujahir, Tawes, dan Ikan Nila
yang diproduksi sendiri oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Sidenreng Rappang.
Untuk
meningkatkan produksi perikanan dilakukan budidaya ikan dalam area
penanaman padi, kolam, dan perairan arus deras, serta dikelola secara
optimal.
Pariwisata
Secara
geografis Kabupaten Sidenreng Rappang terletak dijalur lintasan tujuan
daerah wisata yang utama di Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Tanah
Toraja (Tator), sehingga Kabupaten ini sangat besar peluang untuk
menarik tamu mancanegara untuk singgah sejenak atau bahkan bermalam
sambil menikmati tradisi khas masyarakat setempat.
Dengan
demikian, untuk kedepannya, Kabupaten Sidenreng Rappang disamping
sebagai jalur lintas wisata juga sebagai jalur tujuan ke tempat-tempat
wisata yang telah ada sekarang walaupun keberadaanya belum terlalu
dikenal.
Daerah
tujuan wisata di Kabupaten Sidenreng Rappang yang dapat dijadikan
tempat tujuan utama antara lain adalah : Taman Wisata DataE, Sanggar
Seni Nene’ Mallomo, Danau Sidenreng, Pemandian Air Panas, Taman Wisata
Alam, Air Terjun, Pacuan Kuda, Wisata Agro Toda Bojo, dll.
Tranportasi & Telekomunikasi
Usaha
pembangunan yang semakin meningkat menuntut adanya transportasi yang
baik guna menunjang mobilitas penduduk dan kelancaran distribusi barang
dari suatu daerah ke daerah yang lain.
Jalan
merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian di suatu daerah. Panjang jalan di
Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 2006 adalah 1.103,86 km. Dilihat
dari status kewenangannya, 70,40 km jalan di daerah ini di bawah
wewenang Negara, 40,35 km di bawah wewenang Provinsi, dan 1.165,122 km
yang menjadi wewenang Daerah.
Pada
umumnya sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Sidenreng Rappang dalam
kondisi baik dan mulus, dimana jalan negara dan jalan kabupaten telah
menggunakan aspal hotmix, namun di beberapa desa terpencil dan desa
dekat bukit masih menggunakan transportasi dengan hewan sebagai
kendaraan angkutan dan jenis permukaan jalan masih berupa pengerasan
tanah.
Untuk
menunjang dan memperlancar arus lalu lintas darat di daerah ini
terdapat satu unit terminal induk yang berada di daerah Lawawoi, dan
Empat unit terminal pembantu yang masing-masing berada di Kecamatan
MaritengngaE, Panca Rijang, Dua PituE, dan Tellu LimpoE. Adapun jumlah
kendaraan bermotor di daerah ini pada tahun 2006 sebanyak 26.827 unit.
Jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun 2005, maka kendaraan
bermotor pada Tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 11,90%.
Komunikasi
Pembangunan
sarana Telekomunikasi diarahkan untuk meningkatkan kelancaran arus
informasi suatu daerah dengan daerah lainnya, yang diharapkan mampu
memacu kegiatan perekonomian antar daerah.
Salah
satu sarana telekomunikasi yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang
adalah Pelayanan Pos. Jumlah fasilitas pelayanan Pos yang ada sebanyak 4
(empat) buah yakni Kantor Pos Pangkajene, Kantor Pos Rappang, Kantor
Pos Amparita, dan Kantor Pos Tanru Tedong.
Selain
Kantor Pos, sarana telekomunikasi lainnya yang ada di Kabupaten
Sidenreng Rappang adalah Telepon. Pelayanan komunikasi ini dilaksanakan
oleh PT Telkom guna memperlancar komunikasi antar masyarakat pengguna
jasa telepon kabel, disamping itu untuk pengguna jasa telepon seluler
atau handphone, dengan adanya pemasangan Antena (BTS) dari PT Telkomsel
dan PT Satelindo untuk daerah tertentu dan sekitarnya seperti Kecamatan
MaritangngaE, Kecamatan Panca Rijang, Kecamatan Panca Lautang, dan
Kecamatan Dua PituE, maka kebutuhan akan telekomunikasi khususnya
telepon seluler dapat terlayani di Kabupaten Sidenreng Rappang, walaupun
untuk sementara waktu masih terbatas adanya.
Perdagangan
Pembangunan
dibidang perdagangan mempunyai maksud dalam upaya peningkatan produksi
dan kualitas untuk meningkatkan daya saing produk yang banyak beredar di
dalam masyarakat serta menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Dengan
semakin berkembangnya kesempatan berusaha menyebabkan volume
perdagangan meningkat, dimana peningkatan ini juga disebabkan oleh
adanya pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh Pemda Kabupaten
Sidenreng Rappang yang telah sampai pada pelosok-pelosok pedesaan,
sehingga arus komoditas dan jasa dari sentra-sentra produksi ke
sentra-sentra pemasaran sangat lancar. Selain itu, Pemda Kabupaten
Sidenreng Rappang menciptakan iklim usaha yang semakin baik melalui
peningkatan dan pembangunan fasilitas tempat usaha termasuk sarana dan
prasarana perekonomian seperti pasar dan terminal.
Jasa dan Industri
Pengembangan
sektor industri diarahkan untuk peningkatan mutu dan design produk yang
bertujuan meningkatkan daya saing, sehingga kompetitif dalam meraih
peluang pasar, baik local, antar daerah, antar pulau maupun ekspor.
Jenis
industri yang berkembang di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah industri
: makanan, minuman, industri kecil, pakaian jadi, industri perabot
rumah tangga, industri logam, dan lain-lain.
Pengembangan industri masih berkonsentrasi pada industri yang berskala kecil, menengah, dan industri kerajinan (home industry),
dengan sasaran utama yang masih terbatas pada pangsa pasaar antar
daerah atau antar pulau. Pengembangan sektor industri ditingkatkan
pemberdayaannya melalui penyuluhan, pelatihan tenaga kerja, dan
menciptakan iklim berusaha yang kondusif untuk dapat merangsang investor
mendukung sektor industri, baik dalam bidang pemasaran maupun
permodalan.
Sektor
industri sebagai salah satu sektor usaha ekonomi yang masih potensial
untuk dikembangkan, dimana sektor ini berpengaruh terhadap ekonomi serta
dapat menggerakkan sektor pembangunan lainnya. Perkembangan
sektor industrisebagai sektor usaha menyerap tenaga kerja yang cukup
banyak terutama Usaha Industri Kecil (UKM) yang dapat memberikan dampak
terhadap proses pembangunan wilayah, dimana sektor industri unggulan
akan lebih cepat berkembang.
Profil dan Status Sub Proyek
Dalam agenda reformasi Pengelolaan Keuangan Daerah secara garis besar terdapat 8 (delapan) langkah dalam pelaksanaannya yaitu :
1. Persiapan Perumusan dan Pelaksanaan Rencana Tindak Dalam Pembaharuan Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Pengembangan Kelembagaan dan Landasan Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran Daerah.
4. Pemantauan Pelaksanaan Anggaran Daerah.
5. Pengelolaan Pendapatan.
6. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
7. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah.
8. Pengembangan Sistem Informasi Keuangan Daerah.http://ikm-sidrap.blogspot.com/2010/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar